Menjadi PNS yang Profesional
Hasil tes CPNS telah diumumkan. Bagi yang lolos barangkali jadi kado istimewa di awal tahun 2009 karena di depan mata, masa depan sudah tergambar jelas yaitu menjadi PNS. Menerima gaji dan tunjangan pasti setiap bulan, bahkan sampai akhir hayat. Bagi yang gagal tentu kecewa tapi jangan sampai berlarut-larut. Masih ada kesempatan mengadu nasib lagi walau entah kapan.
Menjadi PNS memang dambaan banyak orang. Pelamar bukan hanya mereka yang belum bekerja tetapi juga yang sudah punya pekerjaan. Motivasinya beragam, mulai ingin mendapat pekerjaan, mendapat pekerjaan yang lebih baik atau ingin mendapat pekerjaan yang santai dengan mendapatkan fasilitas gaji dan tunjangan setiap bulan.
Sayang, justru motivasi terakhir ini paling banyak mendasari seseorang ingin menjadi PNS. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kinerja PNS masih rendah. Membaca koran dan mengobrol di saat jam kerja merupakan pemandangan sehari-hari yang terlihat pada isntasi pemerintah. Rendahnya kinerja mereka tidak terlepas dari persoalan sejarah.
Selama Orde Baru, PNS identic dengan pihak yang dilayani, bukan melayani. Tetapi, kini paradigma itu seharusnya diubah. PNS harus mampu menjadi pelayanpublik. Tuntutan masyarakat adalah mendapatkan pelayanan cepat, berkualitas, mudah dan murah. Hal ini tentu merupakan tuntutan berat bagi PNS yang terbiasa dengan kinerja seadanya.
Kinerja yang kurang optimal, salah satunya disebabkan oleh job security (tingkat aman jaminan pegawai) yang mereka miliki. Seburuk apapun kinerja mereka, instansi pemerintah yang mempekerjakan tidak akan melakukan pemecatan. Paling banter hanya mutasi. Kondisi ini juga yang menyebabkan begitu diminatinya profesi PNS.
Mengubah budaya kerja tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi jika yang dihadapi adalah pegawai yang terbiasa santai, tidak punya tanggung jawab moral. Pemerintah dengan tujuan meningkatkan profesionalitas, menaikkan gaji mereka hamper setiap tahun. Meski kebijakan ini sebetulnya dapat diperdebatkan.
Barangkali kebijakan itu tepat kalau memang kinerja rendah disebabkan kecilnya gaji yang diterima sehingga mereka tidak focus terhadap pekerjaan. Mereka dituntut cari pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan. Tetapi kalau kinerja rendah disebabkan mentalitas santai maka kebijakan menaikkan gaji setiap tahun pun tidak mampu meningkatkan produktivitasnya.
Udji Prijatno (0817313234)
Perum. Griya Praja Mukti G11
Gemeksekti Kebumen
0 komentar:
Posting Komentar